Bandar Lampung (alodelima.com) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bersama Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Bursa Efek Indonesia (BEI),Phintraco Sekuritas, dan Forum CSR Lampung, menyelenggarakan kegiatanE dukasi Keuangan dan Pengenalan Investasi melalui Program Bank Sampah Sekolah.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari launching Program Bank Sampah Sekolah yang telah dilakukan pada 21 Agustus 2025, sebagai bentuk sinergi antara literasi keuangan, kepedulian lingkungan, dan pemberdayaan generasi muda di sekolah.
Acara ini dihadiri oleh Asisten Direktur OJK, Bapak Imam Gozali; Sekretaris Dinas
Pendidikan Provinsi Lampung, Ibu Laila Soraya; Ketua APINDO Lampung, Bapak
Ary Meizari Alfian; Ketua Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil Lampung, Bapak Asrian
Hendicaya; Direktur Bank Sampah Sahabat Gajah, Bapak Tedy Purwoko; Deputi
Wilayah Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Lampung, Bapak Dendi F. Amin;
Perwakilan PT Phintraco Sekuritas Cabang Lampung, Ibu Dinda Kurniawati; Wakil
Ketua Bidang Pengembangan Forum CSR Lampung, Bapak Yayan Sopian;
perwakilan Coca-Cola Europacific Partners; para Kepala SMA dan SMK di Bandar
Lampung; serta perwakilan perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Dalam sambutannya, Kepala OJK Provinsi Lampung yang diwakili oleh Bapak Imam
Gozali, Asisten Direktur OJK Provinsi Lampung, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya OJK untuk menanamkan kesadaran literasi keuangan
sejak dini melalui pendekatan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Program Bank Sampah Sekolah tidak hanya menumbuhkan kepedulian terhadap
lingkungan, tetapi juga mengajarkan pentingnya menabung dan mengelola
keuangan secara bertanggung jawab.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa literasi keuangan harus dimulai dari
pembentukan perilaku, bukan hanya dari pengetahuan finansial semata.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, tingkat
literasi keuangan kelompok usia muda (18–25 tahun) mencapai 73,22%, dengan
tingkat inklusi sebesar 89,96%. “Angka ini menunjukkan akses keuangan generasi
muda sudah tinggi, tetapi masih perlu diperkuat melalui pemahaman dan kebiasaan mengelola uang yang baik. Dari kegiatan sederhana seperti bank sampah, anakanak belajar bahwa menabung, merencanakan keuangan, dan berinvestasi adalah kebiasaan yang bisa dimulai sejak sekolah,” ujar Imam.
Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan materi dari BEI dan Phintraco Sekuritas
tentang pembukaan rekening saham serta pengenalan investasi dasar bagi pelajar.
Melalui kolaborasi ini, OJK mendorong siswa agar tidak hanya memahami konsep
menabung, tetapi juga mengenal dunia investasi yang legal, aman, dan diawasi OJK,
sejalan dengan program nasional Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dan peringatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025.
Ketua Forum CSR Lampung, yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Ketua Bidang
Pengembangan, Bapak Yayan Sopian, dalam sambutannya menyampaikan bahwa
kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mencetak generasi muda Lampung yang
peduli lingkungan dan tangguh menghadapi tantangan perubahan iklim. Anak-anak
ini adalah the next young green leaders.
Mereka belajar tidak hanya menjaga
lingkungan, tetapi juga mengelola hasilnya untuk hal yang produktif dan
bermanfaat.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, yang diwakili oleh
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Ibu Laila Soraya, menyampaikan
apresiasi atas kolaborasi OJK dan mitra dalam menggabungkan edukasi keuangan
dengan pembinaan karakter siswa. Ia menegaskan bahwa kegiatan Bank Sampah
Sekolah tidak sekadar kegiatan tambahan, melainkan sarana membangun nilai
kedisiplinan, gotong royong, kreativitas, dan semangat kewirausahaan.
Melalui kegiatan ini, OJK berkomitmen untuk terus memperluas program edukasi
keuangan berbasis lingkungan di sekolah, agar generasi muda Lampung tumbuh
menjadi individu yang cerdas finansial, peduli lingkungan, dan berdaya saing tinggi
dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan.